Thursday, March 22, 2007

Boneka Untuk Lily


Panggil saja teman kecil saya ini lily, dia memang secantik bunga lily Flowers, beberapa hari lagi lily berulang tahun, kalo saya tidak keliru ini ulang tahun yang ke 5, hari itu semua orang dirumah lily sangat sibuk mempersiapkan hari besar itu, iya.. lily memang sangat ingin merayakan ulang tahunnya saya sebagai satu satunya sahabat lily (dan lily juga adalah satu satunya sahabat saya) kami berdua pun gak kalah sibuk, memilih baju dan membicarakan kado apa yang akan lily dapat di hari istimewanya, saat itu dia selalu berkata
"aku mau boneka bayi yang bisa nangis"

lalu kami berdua tertawa membayangkan boneka itu menangis saat botol susu dimulutnya kami cabut dan akan terdiam kembali saat kami beri botol susu..kami tertawa sangat senang sambil berlompat lompat diatas tempat tidur, tawa kami mengusik mama Lily yang sedang sibuk di dapur beliau masuk ke dalam kamar dengan wajah panik
"lily..stop berhenti...kamu gak boleh lompat lompat
nanti capek nak.."

kami pun berhenti melompat dan saya seketika menatap wajah Lily yang memang pucat tapi saya tahu dia bahagia...
Saya pamit pulang untuk bersiap kepesta ulang tahun Lily, dirumah saya minta mama untuk menyiapkan kado untuk lily, saya meminta sebuah boneka bayi yg dapat menangis, tp bagi mama permintaan saya berlebihan karena harga boneka itu memang mahal bagi beliau, saya tidak bisa memaksa maka dengan sedikit kecewa saya yg sudah berpakaian rapi mengambil kado yang sudah terbungkus rapi dari tangan mama, kado itu berisi sabun mandi (sungguh jauh dari harapan Lily) sebagai kado ulang tahun untuk satu satunya sahabat saya didunia.
Pesta hari itu sangat meriah Lily cantik dibalut gaun berenda warna putih, dia sangat menikmati pestanya, sore hari setelah semua tamu pulang lily mengajak saya membuka seluruh kado (tentu saya merahasiakan isi kado saya) setelah seluruh kado terbuka dan Lily tidak menemukan boneka yang sangat ia inginkan ia pun berkata
"saya masih ingin boneka itu tapi tidak dapat..."

hanya ada sabun mandi (tentu dari saya),buku,handuk,dan susu kaleng, Lily jelas kecewa.
Dua hari setelah pesta meriah yang berujung kekecewaan Lily, saya mendapat kabar Lily masuk Rumah sakit Jantungnya melemah iya.. Lily memang terlahir dengan cacat Jantung bawaan (terlalu sulit bagi saya saat itu mengingat jenis penyakit Lily)
Lily dilarikan ke RS dalam keadaan koma, saya berfikir sangat keras apakah karena kami melompat lompat maka lily jatuh sakit? atau dia terlalu kecewa tidak mendapatkan bonekanya???
Sore itu juga orangtua saya mengajak saya ke RS dimana Lily dirawat, sebelum nya kami mampir disebuah supermarket untuk membeli bingkisan ala kadarnya, saat mama bingung membeli apa, saya menarik ujung bajunya
"ma.. beliin Lily boneka yang bisa nangis yah
ma.."

tanpa pikir panjang mama mengambil sebuah boneka dengan dot kecil dimulutnya bila dot nya ditarik boneka kecil itupun menangis persis seperti yang Lily inginkan, boneka itu sangat cantik dengan rambut pirang panjang dan ikal,boneka itu menggunakan baju merah bermotif bunga dengan renda putih dan disimpan didalam keranjang kecil menyerupai tempat tidur,
ada sedikit iri dihati saya, rasanya saya tidak rela memberikan boneka itu untuk Lily rasanya saya ingin menyimpannya untuk diri saya sendiri, tapi saya yakin boneka ini akan membangunkan Lily dari koma, maka sayapun merelakan hati saya untuk memberikan boneka itu pada Lily.
Saat mama membayar boneka itu (mungkin mama berfikir keras tdk ada budget tapi tak apalah...) beliau memang ibu yang hebat..thx alot mom) saya meminta agar tidak usah dibungkus agar saya bisa memainkannya sebentar sebelum saya serahkan pada Lily.
Di RS saya menemukan mama Lily menangis disisi lily yang terbaring lemah dan pucat,beliau menangis lebih keras saat melihat saya dan orangtua saya datang, pelan pelan saya dekati Lily sementara orangtua saya mengajak mama Lily untuk menenangkan diri, saya mendengar papa berkata
"tuhan pasti punya rencana yang baik, berprasangka
baiklah pada-Nya ikhlaskan apa yang harus terjadi sabar yah bu.."

saya sungguh tidak mengerti apa maksud ucapan papa, yang saya tau setelah melihat boneka ini Lily pasti bangun dari tidurnya.
Saya letakkan boneka itu disebelah Lily, saya berkata
"Li.. ini boneka buat kamu ayoo bangun kita main
yukk..."

tapi Lily hanya terdiam dalam tidurnya.
Maghrib menjelang orang tua saya pamit pulang kepada keluarga Lily, sayapun pulang dengan rasa kecewa Lily tidak bangun, dia tidak suka bonekanya, kenapa tidak saya bawa pulang saja yahhh.. dalam hati saya dengan sedikit menyesal...
baru kami tiba dirumah, tak lama kaka tertua Lily datang dengan terisak ia berkata Lily baru saja Meninggal dunia...
saya tidak paham arti meninggal dunia tapi saat itu saya merasa Lily tidak akan pernah pulang dan bermain lagi dengan saya, lalu saya bertanya
"Lily sudah lihat bonekanya?"

kakak Lily hany menggeleng lalu menangis kembali...
meski saya tidak tahu apa arti meninggal Dunia tapi hati saya seketika terasa kosong, pandangan saya jadi kabur, mulut saya tidak bisa tersenyum, tubuh saya melemas, saya tahu ada sesuatu tapi saya tidak tahu...
Pagi ini semua orang kembali sibuk dirumah Lily, yah seperti tiga hari yang lalu saat Lily hendak merayakan ulangtahunnya, tapi kali ini kesibukan itu terasa lain sepi dan penuh tangis, semua orang menatap saya, saya hanya terdiam diatas pangkuan mama, saya memperhatikan Lily yang dibalut kain panjang berwarna putih bersih, warna yang sama dengan gaun pestanya, hanya saja tidak ada renda, dan kain ini menutup seluruh tubuh kurus lily dari ujung kaki hingga kepala, sayapun melihat boneka itu disisi Lily, saya masih bertanya tanya apakah Lily sudah melihat boneka itu??
Lily dimasukkan kedalam ambulan untuk dimakamkan, saya tidak diijinkan untuk ikut, sayapun berlari dibelakang ambulan mengejar Lily dengan memegang boneka itu, langkah kaki kecil saya terlalu pendek, ambulan Lily hilang dari pandangan saya, saya pun pulang dalam tangis saya yang sunyi, saya tidak tahu ada apa tapi air mata ini terus mengalir dimata saya, saya sedih, saya menangis, tapi saya masih belum mengerti dan saya tidak tahu kenapa saya menangis.
saya belum mengerti arti kehilangan yang saya tahu saya menyesal Lily tidak melihat boneka yang saya berikan, saya menyesal tidak berusaha lebih keras meminta mama untuk menghadiahi Lily boneka itu dihari ulang tahunnya, saya tahu saya terlambat, saya tahu lily kecewa
"maafin saya yah Li..."

saya janji tidak akan terlambat memberi lagi pada siapapun, saya berjanji menyenangkan hati siapapun, mengabulkan permintaan yang saya sanggupi dan berusaha lebih keras untuk dapat memberi tanpa terlambat....
tidur yang damai disurga yah Li.. kamu pasti sudah punya banyak sekali boneka kecil yang bisa menangis bahkan tertawa .....

Dedicated to Lily (not real name) 1979-1984
(episode ini samar samar dalam ingatan saya hanya bagian bagian yang saya tulislah yang lekat dalam ingatan)

No comments: